Kamis, 14 November 2013

Potensi Abribisnis Anggur dan Mangga Kota Probolinggo

Pengembangan anggur di KotaProbolinggo merupakan upaya pemerintah untuk mengembalikan citra Probolinggo sebagai kota “Bayuangga” (bayu = angin; angga = anggur dan mangga). Peluang keberhasilan pengembangan anggur di Kota Probolinggo cukup tinggi, karena ekosistem yang cocok, juga kebutuhan buah anggur bagi masyarakat yang belum terpenuhi.
Secara agroekosistem, Kota Probolinggo cocok untuk kawasan pengembangan tanaman anggur. Produksi buah anggur di Kota Probolinggo sebanyak 33,12 ton, masih jauh dari permintaan yang mencapai 162 ton pada tahun 2006, belum termasuk kebutuhan hasil olahan. Gambaran ini menunjukkan bahwa potensi pengembangan agribisnis anggur di Kota Probolinggo sangat besar. Disamping itu Kota Probolinggo juga berdekatan dengan Kebun Percobaan Anggur Banjarsari, milik Badan Litbang Pertanian Departemen Pertanian, keberadaan kebun ini tentunya sangat menunjang pengembangan agribisnis anggur di Kota Probolinggo.

Saat ini telah tersedia varietas unggul baru yaitu “ PRABU BESTARI” yang dirilis melalui Keputusan Mentan RI No. 600/Kpts/SR.120/11/2007 tanggal 7 November 2007 sebagai varietas unggul. Varietas ini mempunyai mutu yang unggul, produksi stabil dengan hasil cukup tinggi. Pada tanaman umur produktif (5 tahun ke atas) mampu menghasilkan buah 20 – 30 kg/pohon/tahun.
Tujuan pengembangan anggur varietas unggul ini adalah untuk mengembangkan agribisnis anggur, meningkatkan produksi dan mutu, memotivasi petani dan petugas sebagai penggerak agribisnis anggur, memperluas pengembangan sentra produksi anggur serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. Adapun sasarannya adalah berkembangnya komoditas anggur di Kota Probolinggo.

Beberapa permasalahan dalam pengembangan anggur di Kota Probolinggo :
1. Penerapan inovasi teknologi rekomendasi oleh petani masih terbatas
2. Keterbatasan modal petani
3. Pengendalian hama dan penyakit yang kurang tepat sasaran.
4. Seringnya angin kencang (angin gending) yang menyebabkan bunga dan buah anggur yang masih kecil berguguran
5. Pengairan di musim kemarau, dimana debit airnya yang sangat kurang pada saat musim kemarau
6. Anggur busuk menjelang panen pada saat musim hujan
7. Anggur belum tersedia setiap bulan

Upaya mengatasi permasalahan dalam pengembangan anggur adalah :
1. Pembinaan dan penyuluhan dari petugas baik di pusat maupun di daerah dalam hal penerapan GAP/SOP anggur yang baik dan benar disesuaikan dengan kondisi agroekologi setempat (spesifik lokasi).
2. Perlu adanya SLPHT anggur untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas dan petani alam mengendalikan serangan OPT pada tanaman anggur
3. Pembuatan sumur pompa, untuk mengatasi kekurangan air.
4. Dilakukan penjarangan buah secara optimal dan pengendalian OPT sejak dini.
5. Pemangkasan buah dilakukan secara bergantian, sehingga ketersediaan anggur ada setiap bulan.

Selain sebagai penghasil buah Anggur, Kota Probolinggo, Jawa Timur, juga dikenal sebagai produsen buah Mangga. Badan Perencanaan Pembangun Daerah (Bappeda) Kota Probolinggo, mencatat produksi Mangga mencapai 6.486 ton/tahun.
Jenis buah mangga yang banyak ditanam masyarakat adalah Arumanis, Manalagi, dan Golek. Mangga di Kota Pobolinggo lumayan banyak, karepa wali kota mengharuskan menanam pohon Mangga dan memberikan bibitnya kepada warga masyarakat.
Bappeda Kota Probolinggo menilai buah Mangga memiliki peluang investasi, diantaranya usaha pengembangan mangga menjadi Agrowisata dan menumbuhkan perekonnomian petani Mangga, pabrik makanan dan minuman olahan dengan bahan baku Mangga.

0 komentar:

Posting Komentar