Salah satu
kesenian tradisional Kota Probolinggo adalah Jaran Bodhag. Dalam
terminologi Bahasa Madura “Jeren/Jaran” berarti Kuda, sedangkan “Budheg/Bodhag”
berarti Wadah Nasi. Jaran Bodhag mulai muncul dan dikenal oleh masyarakat Kota
Probolinggo sejak jaman awal kemerdekaan. Salah satu sumber menerangkan bahwa
Jaran Bodhag merupakan kesenian turunan (hybrid) dari kesenian yang ada
sebelumnya, yaitu Jaranan Kencak. Namun Jaran Bodhag tidak menggunakan jaran
asli tetapi menggunakan semacam tiruan kuda dari bahan rotan dan kayu.
Bentuk
penyajian Jaran Bodhag adalah arak-arakan dan diiringi musik kenong telo yang
terdiri dari kenong, gong, kendang dengan tambahan sronen. Tampilan Jaran
Bodhag terdiri dari dua orang pembawa Jaran Bodhag, serta dua orang
Janis/Penari/Pengiring/Pembawa Jaran Bodhag. Pada penyajiannya, kesenian Jaran
Bodhag menyajikan tembang-tembang tradisi lokal yang disebut dengan Kenong
Telo. Pakaian Jaran Bodhag sangat gemerlapan, menarik, unik, yang didesain
sendiri oleh pemiliknya. Jaran Bodhag biasanya ditampilkan pada saat acara
khitanan dan perayaan tradisi lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar