Rabu, 13 November 2013

Lengger, Kesenian Mempesona Warisan Banyumas

Kesenian lengger merupakan salah satu kesenian yang ada dan berkembang  di Banyumas sampai saat ini.  Kesenian lengger sebagai seni rakyat  pada awalnya berkembang di desa-desa atau daerah pertanian dan kesenian ini dapat disebut tarian rakyat pinggiran,  merupakan seni rakyat yang cukup tua,  dan merupakan warisan nenek moyang atau leluhur masyarakat Banyumas  Kesenian  lengger pada awalnya merupakan bagian dari ritual (sakral) dalam upacara baritan (upacara syukuran keberhasilan/pasca panen). Pertunjukan kesenian lengger pada zaman dulu  dilakukan dalam waktu semalam suntuk dengan penari laki-laki. Penari lengger  menari sambil menyanyi atau nyinden, diiringi oleh gamelan calung, sehingga sering disebut lengger calung.
Pada awalnya kesenian Lengger digunakan dalam upacara desa sebagai  alat untuk menghadirkan para dewa yang dapat membantu para petani menghasilkan panen yang baik. Gerakan-gerakan tarian Lengger yang erotis sekaligus menyimbolkan perkawinan para dewa yang berbuah pada panen yang melimpah. Sehingga orang yang tidak mengetahui latar belakang tarian ini akan memandang atau menilai ahwa  tarian ini sebagai tarian yang  seronok.
Kesenian Lengger pada umumnya telah tersebar kemana-mana. Namun terdapat berbagai bentuk perbedaan dalam penyajiannya. Lengger Banyumas terdapat 4 babak dalam penyajiannya, sedangkan dalam lengger probolinggo hanya terdapat satu babak yakni babak gambyongan. Hal ini tentu menarik untuk kita kaji sebagai pembelajaran kedepan bagaimana sebuah kebudayaan mengalami apa yang disebut integrasi sosial. Dari integrasi sosial itulah maka akan terdapat suatu perubahan dari kebudayaan asli.

Berikut Bentuk pertunjukan kesenian tradisional  lengger calung pada umumnya dibagi menjadi empat babak yaitu (a) babak gambyongan/lenggeran, (b) babak badutan, (c) babak kuda calung (ebeg-ebegan), dan (d) babak  baladewan. Namun lengger yang terdapat di Kota Probolinggo hanya terdiri dari babak gambyongan saja.

0 komentar:

Posting Komentar