Pengembangan anggur di KotaProbolinggo merupakan upaya pemerintah untuk mengembalikan citra Probolinggo
sebagai kota “Bayuangga” (bayu = angin; angga = anggur dan mangga). Peluang
keberhasilan pengembangan anggur di Kota Probolinggo cukup tinggi, karena
ekosistem yang cocok, juga kebutuhan buah anggur bagi masyarakat yang belum
terpenuhi.
Secara agroekosistem, Kota
Probolinggo cocok untuk kawasan pengembangan tanaman anggur. Produksi buah
anggur di Kota Probolinggo sebanyak 33,12 ton, masih jauh dari permintaan yang
mencapai 162 ton pada tahun 2006, belum termasuk kebutuhan hasil olahan.
Gambaran ini menunjukkan bahwa potensi pengembangan agribisnis anggur di Kota
Probolinggo sangat besar. Disamping itu Kota Probolinggo juga berdekatan dengan
Kebun Percobaan Anggur Banjarsari, milik Badan Litbang Pertanian Departemen
Pertanian, keberadaan kebun ini tentunya sangat menunjang pengembangan
agribisnis anggur di Kota Probolinggo.
Saat ini telah tersedia varietas
unggul baru yaitu “ PRABU BESTARI” yang dirilis melalui Keputusan Mentan RI No.
600/Kpts/SR.120/11/2007 tanggal 7 November 2007 sebagai varietas unggul.
Varietas ini mempunyai mutu yang unggul, produksi stabil dengan hasil cukup
tinggi. Pada tanaman umur produktif (5 tahun ke atas) mampu menghasilkan buah
20 – 30 kg/pohon/tahun.
Tujuan pengembangan anggur
varietas unggul ini adalah untuk mengembangkan agribisnis anggur, meningkatkan
produksi dan mutu, memotivasi petani dan petugas sebagai penggerak agribisnis
anggur, memperluas pengembangan sentra produksi anggur serta meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan petani. Adapun sasarannya adalah berkembangnya
komoditas anggur di Kota Probolinggo.
Beberapa permasalahan dalam pengembangan anggur di Kota Probolinggo :
1. Penerapan inovasi teknologi rekomendasi oleh
petani masih terbatas
2. Keterbatasan modal petani
3. Pengendalian hama dan penyakit yang kurang tepat
sasaran.
4. Seringnya angin kencang (angin gending) yang
menyebabkan bunga dan buah anggur yang masih kecil berguguran
5. Pengairan di musim kemarau, dimana debit airnya
yang sangat kurang pada saat musim kemarau
6. Anggur busuk menjelang panen pada saat musim
hujan
7. Anggur belum tersedia setiap bulan
Upaya mengatasi permasalahan dalam pengembangan anggur adalah :
1. Pembinaan dan penyuluhan dari petugas baik di
pusat maupun di daerah dalam hal penerapan GAP/SOP anggur yang baik dan benar
disesuaikan dengan kondisi agroekologi setempat (spesifik lokasi).
2. Perlu adanya SLPHT anggur untuk meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan petugas dan petani alam mengendalikan serangan OPT
pada tanaman anggur
3. Pembuatan sumur pompa, untuk mengatasi
kekurangan air.
4. Dilakukan penjarangan buah secara optimal dan
pengendalian OPT sejak dini.
5. Pemangkasan buah dilakukan secara bergantian,
sehingga ketersediaan anggur ada setiap bulan.
Selain sebagai penghasil buah
Anggur, Kota Probolinggo, Jawa Timur, juga dikenal sebagai produsen buah
Mangga. Badan Perencanaan Pembangun Daerah (Bappeda) Kota Probolinggo, mencatat
produksi Mangga mencapai 6.486 ton/tahun.
Jenis buah mangga yang banyak
ditanam masyarakat adalah Arumanis, Manalagi, dan Golek. Mangga di Kota
Pobolinggo lumayan banyak, karepa wali kota mengharuskan menanam pohon Mangga
dan memberikan bibitnya kepada warga masyarakat.
Bappeda Kota Probolinggo menilai
buah Mangga memiliki peluang investasi, diantaranya usaha pengembangan mangga
menjadi Agrowisata dan menumbuhkan perekonnomian petani Mangga, pabrik makanan
dan minuman olahan dengan bahan baku Mangga.
0 komentar:
Posting Komentar